27.6.08

Super Menopause!!

Kedua pasangan suami istri yang biasanya ramai, kini sepi, walaupun ketujuh anaknya berceria berusaha memberi hati. Senda gurau di beranda, canda tawa di depan meja, bercengkrama penuh gerak di atas rumput kebun diterangi mentari telah tiada.

Suami pergi cari duit di pagi hari hampa tanpa kecupan pipi dan ucapan hati-hati istri. Rutinitas kembali bergulir tidak muncul intermezzo-intermezzo menggelitik di antara mereka. Semuanya sirna tanpa suara.

Anak bungsunya berusaha merekatkan mereka, anak pertama memberi tawa, anak kedua menasehati, anak ketiga membuat janji-janji, anak keempat menarik tali supaya tersambung kembali, dan anak kelima memberi puisi. Semuanya gagal total.

Sicikal harus rela memberi kamarnya buat bapaknya. Sekarang setiap malam mereka tidur terpisah peraduan. Ketika duduk di kursi panjang lambang kehangatan keluarga, mereka berada di setiap ujung kursi, seakan menanti sesuatu yang tak pasti.

Suami hanya terdiam beku. Sedangkan sang kekasih ramai berkicau meracau tentang segala hal yang tak perlu. Melempar segala materi di depan pandang.

Walaupun begitu suami tetap tabah. Berangkat pagi pulang tepat waktu. Dia berkata pada anak-anaknya yang masih kecil-kecil itu,"Ibumu lagi sensitif, biarkan saja nanti juga hilang sendiri". Ketujuh anaknya mengangguk tanda mengerti dan saling tanya maksud si Bapak.

Di malam sepi yang dingin masih terdengar alunan irama detik-detik air yang jatuh dari langit mengalun seperti alunan minuet. Sang istri berusaha mendekati suami, dengan muka memerah dan mata berair ia berusaha berkata.......,"mas! Dokterku bilang aku sudah uzur! Walaupun usiaku masih muda tapi.........aku sudah tua". Suaminya dengan muka tak berekspresi menimpali,"maksudmu itu apa Jeng? Penyakit apa yang sehingga membuat kita begini?." Ini bukan penyakit mas! tapi......katanya......aku divonis MENOPAUSE! Hujan pun turun membanjiri bumi, sang kodok mengolok. Suami hanya tertawa tergelak, berkata, "Jeng cepat atau lambat hal itu akan menimpa setiap wanita!". Tertawanya makin lantang, sang istri yang menangis tersenyum melihat kebahagiaan suaminya dan sudah tentu dirinya.

Sementara itu ketujuh anaknya yang dari tadi mengintip, saling bertanya,"Penyakit
MENOPOS?, apa itu?". Anak kedua dengan sok tahunya menjawab,"Itu penyakit buat orang yang sudah tua, seperti penyakit Keropos, nah kalo menopos itu menyerang hati bukan tulang". Sementara anak pertamanya terdiam menangis disudut ruang. Semuanya saling bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi. Anak keempat bertanya,"Kamu kenapa? kamu tau apa itu menopos?'. Anak pertama menjawab dengan histeris,"Menopos itu penyakit mematikan sama seperti deengan penyakit EIDS!

No comments: