26.6.08

Makan Hiperbola

Pagi ini aku duduk di teras kayu rumahku. Get a pack of cigarette  get a cup of coffee, and listening music and stuff on the radio, and then I start to light a smoke on my lips.

I see many old people walking slowly in the street. Their have a white hair with wrinkle on their skin. I smile and laugh at them. Dalam pikiranku...aku masih muda dan rambutku masih hitam. Sungguh munafiknya aku, tapi haruskah aku merasa tua, ya aku tidak harus merasa tua tapi tidak sepatutnya aku menertawainya.


Aku lihat seorang wanita muda seusiaku -mungkin- berjalan di trotoar depan rumahku. I smile but I'm not laugh at her. I adore her just the way she was. I can't tell her directly the words...the words it say "Are U Gonna be my Girl?"
Big boobs, with a long brown hair. Jet said that on the radio. Physically it's not my type of woman.


Berhenti bicara soal wanita!

ini hidupku, setelah aku mendapat uang itu aku lebih senang hidup senang. aku tidak usah memikirkan negara, orang lain, atau apapun yang menjadi beban buatku.
"hari ini aku ngapain ya?" kekayaan fisik bagiku bukan apa2. semua itu bakal rusak tak berbekas. televisi, stereo sistem, handphone, hal-hal yang aku butuhkan hanya alat masak, mesin cuci, gitar akustik, beberapa perabotan rumah esensial, radio kecilku, dan suplai rokok dan kopi yang tak terbatas. itu saja! aku tak butuh baju mewah. Andai saja tidak ada orang yang akan mengatai aku gila dan andai saja aku tidak akan masuk penjara, aku lebih memilih tak berbaju..hahahaha. aku lebih senang duduk santai, main ke pantai atau ke gunung (tapi aku lebih memilih ke pantai). Berjemur walau kulitku sudah hitam, traveling, kuliner, dengar musik, buat lagu, buat puisi, .... atau sekedar ngobrol santai dengan orang yang baru pertama kali ku kenal.

siang itu aku memutuskan untuk makan di rumah makan pojok itu, aku lupa namanya, namanya agak ke-jawa-jawaan. ditempat itu banyak mahasiswa dan pekerja kantoran yang sedang makan siang. terkejut sekali ketika aku melihat menunya....banyak sekali. nasi menjadi kehormatan -seperti biasanya- ku ambil pertama kali, aku menyesal sekali, aku kan ingin sekali mengubah tradisi nasi yang diambil pertama kali. tapi tak apalah..sudah terlanjur. aku melihat-lihat lauk-pauk yang disimpan begitu saja pada alas seperti panci itu...ah aku tak tahu namanya...jika mi goreng itu dicampur nasi kayaknya seperti jeruk makan jeruk, aku butuh protein! ada ayam goreng, ayam bumbu, rendang, ikan laut 4 macam, cornet, ... sebelum masuk ke warung ini aku melihat kucing yang sedang mengejar-ngejar ayam, jadi aku memutuskan menu proteinnya adalah ayam, tapi banyak sekali jenis ayam di sini. ayam goreng, ayam bumbu, ada ati-ampela, ada juga ayam kampus, tapi yang terakhir itu tak mungkin ku makan..hehehe..tapi aku secara tidak sadar telah mengambil ati-ampela. ati-ampela boleh juga, katanya mengandung protein dan zat besi yang banyak, buat nambah darah. sayurnya? walaupun nasi telah terdapat serat yang berguna bagi pencernaan tapi aku masih butuh sayur...sayur yang mengandung vitamin E, B, G, D, A, E lagi. sayur senar gitar yang harus aku makan kalau begitu, ops tapi aku bukan orang gila yang makan senar gitar. loooh..secara tidak sadar lagi, sayur lodeh sudah berceceran di atas nasi putihku, ah tak apalah...cacing dalam perutku terus berteriak "krupuuuk..krupuuuk..krupuk.." oke cacing sekarang kalian menang, aku akan ambil kerupuk putih yang renyah ukuran jumbo ke hadapan kalian. tak tanggung-tanggung aku ambil sekitar tujuh buah krupuk. pikirku, jika cacing-cacingku kacau maka aku pun akan kacau, dalam hal ini aku harus kerjasama dengan mereka. jadi menuku hari ini adalah nasi+ati ampela+sayur lodeh+bertumpuk-tumpuk kerupuk.


aku duduk di kursi yang berwarna biru dengan meja biru setelah aku ambil air dengan gelas biru juga, untungnya airnya tidak biru. kaos dan celana jeansku biru juga...aku baru sadar ternyata celana dalamku biru juga, oke stop tentang biru!


suapan pertama begitu nikmat selanjutnya terserah nafsu makan dan cacing-cacingku. dengan manuver yang indah aku lakukan suapan kelima. suapan keenam kulakukan setelah sebelumnya sendok melakukan terbang 75 derajat dengan kecepatan sedang dan berhenti beberapa detik di udara dan dengan tiba-tiba dari ketinggian 1,2 meter dari tanah menukik tajam dengan kecepatan tinggi melebihi kecepatan suara masuk ke gua yang penuh bakteri. seketika demonstrasi terjadi di alas makanku. krupuk-krupuk melakukan orasi meminta keadilan. mereka berteriak "Jangan acuhkan kami hai penguasa, kami memang ringan tapi jumlah dan volume kami besar. jangan lantarkan kami begitu saja" lalu sekrupuk diantara mereka berpekik "Penguasa penipu, kamu janjikan pada kami, tapi kamu ingkari!" setelah perdebatan yang memakan waktu berabad-abad dan biaya yang tak terhingga, penguasa akhirnya setuju untuk memakan mereka setelah mereka melempem, dan penguasa hanya tertawa hahahahahaha....


No comments: